Senin, 19 Maret 2012

JIARAH PAMIJAHAN Bag. II

               Pamijahan. Setelah melakukan tawasul, tahlilan dan doa bersama, kami meninggalkan situ Lengkong Panjalu sekitar pukul 09.00 WIB. Kami mulai lagi perjalanan menuju Pamijahan. Sepanjang perjalanan di dalam mobil kami kami bersholawat, ratiban dan doa-doa lainya. Sungguh sangat terasa sekali menyentuh hati. Baru kali ini saya melakukan perjalanan wisata jiarah yang sangat berkesan tentu saja berkat bimbingan mursid kami, yang memang tahu bagaimana seharusnya berjiarah itu.
          Sekitar pukul 13.00 WIB kami tiba di lpang parkir lokasi jiarah Pamijahan, Lumayan agak luas juga mirip dengan terminal.  Untuk mencapai tempat maqom Syeh Abdul Muhyi kita harus melewati gang yang di kanan kirinya berderet para pedagang yang menjual aneka aksesoris muslim dari tasbeh hingga busana muslim. Mungkin sekitar 500 km kita akan bertemu dengan anak tangga yang lumayan panjang, ini berarti tidak lama lagi kita akan sampai ke lokasi.
          Di tempat ini terdapat gua Safar Wadi yang didalamnya terdapat aliran air yang mirip sungai, konon di tempat ini ter dapat lorong/jalan untuk menuju mekah dan Cirebon.
          Kami juga sempat mengunjungi patilasan Syeh Abdul Qadir Al-Jilani, tempatnya dari mulut gua Safar wadi arah ke kanan dan menaiki sedikit bebukitan. Sangat jarang orang yang mengetahui tempat ini, syukur Alhamdulillah berkat mursyid kami, saya bisa mengunjungi patilasan ini. Di tempat ini terdapat pohon belimbing yang usianya ratusan bahkan mungkin ribu tahun. Konon pohon belimbing ini berasal dari tongkat Tuan Syeh yang di tancapkan. Petilasan inilah yang di ketemukan oleh Syeh abdul muhyi ketika melakukan napak tilas perjalanan Tuan Syeh sebelum menemukan gua Safar Wadi.

Tidak ada komentar: