Selasa, 13 Maret 2012

MAULID NABI MUHAMMAD SAW


Bulan Rabiul-Awal atau di sebut juga bulan Maulid adalah bulan kelahiran Nabi Agung Muhammad SAW, tepangnya tanggal 12 rabiul-Awal 571 M atau Tahun Gajah. Di mana-mana banyak yang merayakan hari kelahiran kanjeng Nabi Muhammad dari kota metropolitan sampai peloso-pelosok desa. Dan memang seharusnya-lah kita selaku umatnya merayakanya sebagai I’tibar bagi kita untuk menauladani ahlak beliau. Karena banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari acara-acara peringatan Maulid Nabi tersebut, salah satunya adalah kembali kita di ingatkan betapa mulianya ahklak jungjungan kita. Dari tahun ketahun kita selalu memperingati hari kelahiranya, sudahkah ada peningkatan kwalitas pada akhlak diri kita?  
          Berikut adalah gambaran sosok kanjeng Nabi Muhammad SAW, yang saya sadur dari kitab AsySyamailul Muhammadiyah;
“Rasulullah SAW, tidak berperawakan terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, beliau berperawakan sedang diantara kaumnya. Rambutnya tidak keriting bergulung dan tidak pula lurus kaku, melainkan ikal bergelombang. Badanya tidak gemuk, dagunya tidak lancip dan wajahnya agak bundar. Kulitnya putih kemerah-merahan. Matanya hitam pekat dan bulu matanya lentik. Bahunya bidang, beliau memiliki bulu yang lebat memanjang dari dada hingga pusat. Tapak tangan dan kakinya terasa tebal. Beliau berjalan dengan tegap seakan-akan beliau berjalan turun ketempat yang rendah. Bila beliau berpaling maka seluruh tubuhnya ikut berpaling Diantara kedua bahunya terdapat khatamun nubuah, yaitu tanda kenabian. Beliau memiliki hati yang pemurah diantara manusia. Ucapanya merupakan yang paling benar diantara semua orang. Perangainya amat lembut dan selalu paling ramah dalam pergaulan, barang siapa melihatnya pastilah menaruh hormat padanya. Dan barang siapa yang telah berkumpul denganya dan kenal dengannya pastilah akan mencintainya. Orang yang menceritakan sipatnya pastilah akan berkata “Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa beliau (Muhammad SAW)”
(Di riwayatkan oleh ahmad bin uabadal aldlabi albasri, juga diriwayatkan oleh Al hujr dan Abu Ja’far bin Muhammad bin al husein, dari isa bin yunus, dari umar bin Abdullah, dari Ibrahaim bin Muhammad, dari salah seorang putera  Ali bin Abi Thalib yang ber sumber dari Ali Bin Abi Thalib RA)

Tidak ada komentar: