Selasa, 03 April 2012

TAHLIL(LAN)


“Dalam acara tahlilan ada silaturahim (ini jelas anjuran Rasulallah), ada dzikir (tahlil dan tahmid), ada pembacaan ayat-ayat Alqur’an dan Do’a (memohon kepada Allah SWT supaya Almarhum/mah diterima iman islamnya dan di ampuni segala dosanya). Semua ini justru akan menjadi amal ibadah kalau kita niatkan untuk mencari ridlo Allah SWT, perbuatan apapun tergantung niat kita…”

Senin, 19 Maret 2012

JIARAH PAMIJAHAN Bag. II

               Pamijahan. Setelah melakukan tawasul, tahlilan dan doa bersama, kami meninggalkan situ Lengkong Panjalu sekitar pukul 09.00 WIB. Kami mulai lagi perjalanan menuju Pamijahan. Sepanjang perjalanan di dalam mobil kami kami bersholawat, ratiban dan doa-doa lainya. Sungguh sangat terasa sekali menyentuh hati. Baru kali ini saya melakukan perjalanan wisata jiarah yang sangat berkesan tentu saja berkat bimbingan mursid kami, yang memang tahu bagaimana seharusnya berjiarah itu.

Selasa, 13 Maret 2012

KH. HASAN MAULANI

Rumah Peninggalan KH. Hasan Maulani
            KH, Hasan Maulani Di Jawa Barat, ada banyak kiai, ulama yang berjuang sejak abad ke-19 hingga masa perang kemerdekaan dalam menghadapi pengaruh penetrasi Barat satu-satunya jalan yang dapat ditempuh adalah melakukan gerakan sosial sebagai bentuk protes sosial. Demikian juga yang terjadi di berbagai tempat di Tatar Sunda, termasuk di Kabupaten Kuningan. Gerakan sosial yang terjadi di daerah ini dilakukan oleh Kiai Haji Hasan Maolani (1779-1874) dari Desa Lengkong.

MAULID NABI MUHAMMAD SAW


Bulan Rabiul-Awal atau di sebut juga bulan Maulid adalah bulan kelahiran Nabi Agung Muhammad SAW, tepangnya tanggal 12 rabiul-Awal 571 M atau Tahun Gajah. Di mana-mana banyak yang merayakan hari kelahiran kanjeng Nabi Muhammad dari kota metropolitan sampai peloso-pelosok desa. Dan memang seharusnya-lah kita selaku umatnya merayakanya sebagai I’tibar bagi kita untuk menauladani ahlak beliau. Karena banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari acara-acara peringatan Maulid Nabi tersebut, salah satunya adalah kembali kita di ingatkan betapa mulianya ahklak jungjungan kita. Dari tahun ketahun kita selalu memperingati hari kelahiranya, sudahkah ada peningkatan kwalitas pada akhlak diri kita?  

Rabu, 07 Maret 2012

PRABU SANGHYANG BOROS NGORA


Gapura Maqom Prabu Sanghyang Boros Nora

Prabu Sanghyang Boros Ngora.  Menurut kisah dalam Babad Panjalu, Prabu Sanghyang Cakradewa adalah seorang raja yang adil dan bijaksana, di bawah pimpinannya Panjalu menjadi sebuah kerajaan yang makmur dan disegani. Suatu ketika sang raja menyampaikan keinginannya di hari tua nanti untuk meninggalkan singgasana dan menjadi Resi atau petapa (lengser kaprabon ngadeg pendita). Untuk itu sang prabu mengangkat putera tertuanya Sanghyang Lembu Sampulur II menjadi putera mahkota, sedangkan putera keduanya yaitu Sanghyang Borosngora dipersiapkan untuk menjadi Patih dan Senapati Kerajaan (panglima perang). Oleh karena itu Sanghyang Borosngora pergi berkelana, berguru kepada para brahmana, petapa dan wiku sakti di seluruh penjuru tanah Jawa untuk mendapatkan berbagai ilmu kesaktian dan ilmu olah perang.